You are here : Home Renungan Mari Merenung Masa Prapaskah, Mau Diisi Apa?

Masa Prapaskah, Mau Diisi Apa?

Ada banyak yang dapat kita lakukan selama Masa Prapaskah ini.  Bersama kita berharap Masa Prapaskah ini akan menjadi masa yang berbeda dari masa-masa Prapaskah yang pernah kita jalani.  Bersama kita pun berharap, semoga dalam Masa Prapaskah ini kita mendapatkan begitu banyak rahmat Tuhan.  Bersama kita mau membiarkan Tuhan mengubah kita, memberikan kita kebebasan, kegembiraan, keinginan untuk mencinta dan melayani yang lebih besar lagi. Masa Prapaskah adalah masa indah penuh rahmat bagi kita semua yang memberikan diri untuk betul-betul melaksanakan Masa Prapaskah.  Kita memberikan diri kita seutuhnya untuk satu keinginan, perubahan diri.  Untuk dapat mencapai keinginan kita itu, kita perlu mempersiapkan hati dengan betul-betul menyadari keinginan kita untuk bertumbuh dalam kebebasan, keinginan untuk hidup dalam sukacita dan kebahagiaan, dan menyadari bagian-bagian dari kita yang perlu diubah.  Persiapan hati juga berarti juga sebuah proses persiapan keinginan.  Ini berarti kita harus mempersiapkan diri dengan menyambut Masa Prapaskah sebagai antisipasi datangnya sesuatu yang indah yang akan terjadi dalam hidup kita, bukan sebaliknya, menganggap Masa Prapaskah sebagai masa pencobaan atau masa pengekangan diri.

Keinginan dan kerinduan kita akan perubahan ke arah yang lebih baik yang kita harapkan dari Masa Prapaskah ini akan lebih mudah kita jalani jika kita mampu membayangkan apa yang Tuhan ingin berikan pada kita.  Pasti ada rahmat dan berkat yang menanti kita jika kita betul-betul mengharapkannya.  Kalau kita hanya memberi fokus pada diri kita sendiri, apa yang akan kita lakukan atau tidak lakukan, maka kita akan sangat mungkin kehilangan rahmat Tuhan.  Haruslah selalu diingat bahwa rahmat berasal dari Tuhan, dan Tuhan ingin sekali memberkati kita dengan rahmatNya yang berlimpah.  Jadi, kita harus punya cara pandang bahwa kita harus menaruh diri kita pada tempat yang tepat untuk dapat menerima apa yang ingin Tuhan berikan pada kita.

Masa Prapaskah dimulai pada Hari Rabu Abu.  Ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan bertanya pada diri kita: “Apa yang akan Tuhan berikan padaku tahun ini?”  Jawaban dari pertanyaan ini mungkin membutuhkan kita untuk berhenti sebentar dari segala kegiatan kita untuk mendengarkan hati atau rasa kita.  Misalnya, meskipun kita sibuk sekali, tapi kita tahu bahwa kita lapar saat perut kita mulai berbunyi.  Apa yang akan kita lakukan pada Hari Rabu Abu?  Terlalu sering kita menganggap Rabu Abu sebagai hari wajib ke gereja untuk menerimakan tanda abu di dahi kita.  Apakah ada yang lain yang dapat kita buat?  Bagaimana puasa dan pantang bagiku dan keluargaku di hari khusus ini?

Masa Prapaskah bukanlah masa yang dilalui oleh diri kita sendiri.  Ada pasangan, anak-anak, sahabat-sahabat, bahkan teman-teman di internet yang bisa mulai kita dukung dan bagikan pengalaman Masa Prapaskah kita.  Sharing-kan keinginan kita dalam mengisi Masa Prapaskah.  Dukung keinginan-keinginan sahabat dan teman kita untuk mengisi Masa Prapaskah mereka.  Bersama kita bertumbuh dan menjadi yakin bahwa Masa Prapaskah adalah masa untuk mempersiapkan diri menantikan hadiah indah dari Tuhan.

 

Tidak banyak waktu yang akan tersita dari kita mempersiapkan diri masuk dalam Masa Prapaskah. Hanya dibutuhkan keinginan dan memfokuskan diri.  Tuhan akan melakukan segalanya untuk kita.  Buka diri kita supaya Tuhan dapat menyentuh hati kita.  Misalnya, saat kita bangun di pagi hari, kita bisa duduk tenang dulu di pinggir ranjang dan memohon rahmat Tuhan supaya kita dapat melewati satu hari lagi Masa Prapaskah kita.  Apa pun yang kita minta, Roh Kudus akan menyempurnakannya untuk kita.  Setiap malam, sebelum berangkat tidur, kita juga bisa mulai bersyukur atas hari yang telah kita lalui.  Dengan demikian, kita akan dengan mudah merasakan rahmat Tuhan yang melimpah untuk kita. 

(disarikan dan diterjemahkan secara bebas dari bulletin Holy Family Parish, Como-Kensington Catholic Community, Western Australia/t)