You are here : Home Renungan Mari Merenung Karena Kau Pergi, maka Aku Tetap di Sini

Karena Kau Pergi, maka Aku Tetap di Sini

Ada seorang rahib tua. Selama bertahun-tahun dia rajin berdoa agar mendapatkan suatu penglihatan dari Tuhan, untuk menguatkan imannya. Ia hampir saja putus asa ketika pada suatu hari menerima suatu penglihatan. Ia menjadi sangat bahagia. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Belum lama ia mengalami penglihatan itu, lonceng biara berbunyi. Lonceng itu menjadi tanda saatnya para rahib memberi makan orang-orang miskin yang menanti di depan pintu biara. Hari itu adalah giliran rahib tersebut untuk membagikan makanan. Bila dia tidak keluar, orang-orang miskin itu akan pergi karena menyangka pada hari itu biara tidak mempunyai makanan yang cukup. Tetapi bila dia keluar, maka penglihatan yang indah itu mungkin tidak akan pernah dialaminya lagi. Dia harus membuat pilihan yang sama-sama pentingnya, yaitu melayani orang miskin atau mengalami penglihatan itu.

Dengan berat hati, rahib itu meninggalkan penglihatan dan keluar untuk membagikan makanan. Sekitar satu jam kemudian, rahib itu kembail ke kamarnya. Ketika dia membuka pintu kamarnya, hampir dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ternyata Tuhan masih ada di sana. Serta merta ia segera berlutut untuk mengucap syukur. Tuhan tersenyum kepadanya.

“AnakKu,” kata Tuhan, “Seandainya saja engkau tidak keluar untuk memberi makan orang-orang tadi, tentu saja Aku telah pergi meninggalkanmu.”

 

Lawrence Le Shan