You are here : Home Renungan Intisari Homili H.R. Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, 22 November 2009

H.R. Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, 22 November 2009

Sudahkah Kita Menghormati Raja?
Oleh: Romo Peter K. Subagyo, OMI


Minggu ini adalah minggu terakhir dalam penanggalan liturgi Gereja.  Kita merayakannya sebagai Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.  Bersama kita mensyukuri Yesus Kristus yang menjadi Raja semesta alam, Yang datang ke dunia untuk memberikan kesaksian akan kebenaran dan menjadi Raja bagi kita.

Raja seringkali digambarkan secara mewah, megah, dengan mahkota dan baju kebesaran.  Biasanya, seorang raja punya patung atau lukisan atau foto diri dalam jubah kebesarannya.  Tetapi lihatlah Raja kita, Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib.  Ia rela mati di kayu salib sebagai lambang penyerahan diriNya demi menebus manusia.  Ia senantiasa mengatakan kebenaran yang berasal dari Allah Bapa, bahwa Allah Bapa mencintai seluruh dunia.  Meski Ia punya kuasa untuk dapat menghancurkan segala yang menentangNya, tetapi Ia tidak melakukan hal itu.  KerajaanNya bukan berdasarkan kekuasaan dan paksaan, karena pada dasarnya, Ia ingin menjadi Raja di dalam hati kita, umat manusia.  Sudahkah kita membuka hati untuk menyambut Raja kita?

Yesus Kristus senantiasa menjadi Saksi akan kasih Allah Bapa bagi manusia.  HidupNya penuh kasih, bahkan kasihNya tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang, maupun di masa datang.  Kasih Allah kepada kita tidak akan pernah habis.  Yang kita perlukan adalah melepaskan diri dari jerat dosa sehingga kita dapat menjadi satu dalam KerajaanNya.  Sudahkah kita bertobat dari segala yang memisahkan kita dan KasihNya yang tak berkesudahan?

Yesus Kristus sadar akan misiNya di dunia ini.  Ia senantiasa menawarkan hadiah bagi yang percaya dan mengikutiNya.  Ia sediakan Tubuh dan DarahNya sehingga kita selalu terlepas dari segala dosa.  Ia Maha Pengampun, maka marilah kita membuka lembar baru hidup kita bersama Yesus dengan percaya penuh padaNya dan selalu membuka hati kita, menjadi saksi Kebenaran dan tidak hidup dalam kebohongan.

Seyogyanya, kita bersyukur atas Yesus Kristus yang mau menjadi Raja bagi kita.  Salah satu ungkapan syukur kita akan hal ini adalah dengan menghormatiNya sebagai Raja.  Yang termudah adalah saat kita menghadiri Pesta Perjamuan Sang Raja – Misa Kudus.  Terlambatkah kita datang ke Misa Kudus?  Bagaimana dengan cara berpakaian kita – sudah layakkah dan pantaskah?  Hal-hal demikian ,walaupun terasa tidak ada apa-apanya, sebenarnya merupakan bentuk penghormatan kita atas Yesus Kristus, Raja kita.