You are here : Home Renungan Intisari Homili Intisari Homili Minggu Biasa XVI, 19 Juli 2009

Intisari Homili Minggu Biasa XVI, 19 Juli 2009

JADILAH GEMBALA YANG BAIK
Oleh: Romo Peter K. Subagyo, OMI


Sepertinya kerja seorang gembala itu mudah.  Hanya memperhatikan domba-dombanya, bisa tidur-tiduran, dan bermain musik.  Tetapi saat sudah menjadi gembala, seseorang baru merasakan kerja gembala yang tidak gampang.  Seorang gembala harus mampu meramal cuaca, membetulkan pagar yang rusak, menangkal serangan serigala yang ingin memangsa domba, dan lain-lainnya.

Begitu pun dengan kita.  Menjadi gembala – entah sebagai suami, istri, orangtua, atau imam/suster, kelihatannya mudah, tetapi pada kenyataannya tidak gampang sama sekali.  Kita perlu selalu belajar bahwa panggilan hidup apa pun yang kita tekuni pasti ada tantangannya, ada kesulitan dan rintangannya.

Dalam menjalani panggilan hidup kita, kita dituntut untuk menjadi gembala yang peduli, peka, punya keterbukaan hati kepada sesama.  Jadilah gembala di tempat kita berada dengan saling memperhatikan, saling menjaga, saling menegur, dan punya kepedulian.

Seorang Kristiani yang tidak punya kepedulian adalah sama seperti lampu yang tidak punya cahaya.  Kalau lampu tidak memiliki cahaya, itu sama artinya dengan tidak ada gunanya.  Maka jadilah orang yang selalu mampu memberi terang kepada sesama.  Meneladan Tuhan kita Yesus Kristus, yang walaupun capek, letih dan kurang istirahat, tetapi tetap mau melayani orang-orang yang datang kepadaNya.

Bersyukurlah akan perhatian Allah kepada kita.  Sadarilah peran kita masing-masing sehingga kita mampu memperlihatkan kepeduliaan Allah pada sesama kita lewat peran kita itu.  Jadilah orang yang dapat mendamaikan dengan tidak pilih kasih.  Nyatakanlah hal-hal itu kepada orang-orang yang dekat dengan kita sehingga mereka tidak merasa kesepian, tidak disapa, dan diasingkan.