Pekerjaan atau Pengabdian?
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DENGAN SEPENUH HATI MEMBERI KEPUASAN LEBIH DARI SEKADAR MENERIMA GAJI.
Seorang Katolik menulis surat kepada Redaksi sebuah surat kabar dan mengeluhkan bahwa dia merasa sia-sia pergi ke gereja setiap minggu. Tulisnya: "Saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3.000 homili. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu homili pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu - demikian pun para Romo itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."
Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca. Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seseorang yang menulis demikian:
"Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama itu istri saya sudah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan yang dibuat istri saya. Tetapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama meninggal."
Sejak itu tak ada lagi yang berkomentar tentang khotbah di gereja.
(Sumber: Buku Renungan Satu Perjamuan Satu Jemaat, Edisi Oktober 2008)
Add a commentSaudara-saudara terkasih dalam Kristus,
Untuk mengawali curahan hati pada hari Raya Paskah 2009 ini, saya mengutip sebuah kisah yang sangat menarik. Kisah ini berjudul, Tanda-Tanda Luka
Beberapa tahun yang lalu di sebuah musim panas di Florida bagian selatan. Seorang anak kecil memutuskan untuk pergi berenang di sebuah danau di belakang rumahnya. Dengan tergesa-gesa dia berlari keluar pintu belakang sambil melepaskan sepatu, kaus kaki dan kaosnya, terjun ke air yang dingin. Dia berenang dan berenang terus tanpa disadarinya bahwa dia sudah berada di tengah-tengah danau. Bersamaan dengan itu, seekor buaya besar juga sedang berenang ke arah yang sama. Ibunya dari dalam rumah memandang ke arah jendela dan melihat anaknya dan buaya tersebut semakin lama semakin mendekat satu dengan yang lain. Dengan ketakutan yang luar biasa, dia berlari ke dekat pinggir danau tersebut sambil berteriak kepada anaknya dengan sekuat tenaga. Ketika mendengar teriakan ibunya, anaknya sadar dan berbalik berenang ke arah ibunya.
Add a comment