Intisari Homili Minggu Biasa XXVI, 27 September 2009
STOP SEMANGAT EKSKLUSIF
Oleh: Romo Antonius Widiatmoko, OMI
Salah satu godaan terbesar zaman ini adalah semangat eksklusif - yaitu semangat yang membuat seseorang merasa dirinya paling istimewa, paling khusus, dibandingkan dari orang lainnya. Yang penting adalah "aku" - diri sendiri. Urusanmu bukan urusanku, singkatnya berlaku hukum "elu-elu - gue-gue". Dalam bidang rohani, misalnya, semangat eksklusif ini membawa orang untuk merasa hanya dirinya yang pantas menerima berkat Tuhan, orang lain dirasakan tak pantas untuk mendapat berkat yang sama karena satu dan lain hal. Maka muncullah "saudara-saudara dari semangat eksklusif" yaitu rasa sombong dan iri hati jika seseorang ternyata mendapatkan yang lebih baik atau lebih banyak darinya.
Add a comment