You are here : Home Gereja dan Paroki Apakah kesimpulan rumusah KHK Kanon 225 tentang Kerasulan Awam itu?

Apakah kesimpulan rumusah KHK Kanon 225 tentang Kerasulan Awam itu?

Kesimpulannya adalah:

- Tidak mungkin kita menjiwai dunia dengan semangat Kristiani kalau kita sendiri tidak penuh dengan semangat Kristiani.

- Tugas kita berbeda-beda, tetapi tujuan kita sama. “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan” (1Kor 12:4). Maka perlu ada komunikasi antar kita.

- Kerasulan awam tidak perlu berupa kegiatan keagamaan, tetapi bisa juga berupa kegiatan keduniaan.

- Kerasulan awam tidak selalu hanya berupa kegiatan ekstra atau tugas tambahan, bisa juga merupakan tugas pokok.

- Kerasulan awam bisa dilakukan secara sendiri-sendiri maupun secara berkelompok.

- Hasil kerasulan awam tidak selalu berupa bertambahnya orang yang dibaptis menjadi Katolik. Yang terpenting adalah tertanamnya dan bertumbuhnya nilai-nilai Kristiani.  Misalnya orang saling mengasihi dan menghargai, perhatian terhadap orang kecil dan miskin, kerukunan, perdamaian, hak asasi manusia, kesejahteraan dan lain-lain.

- Tidak ada seorang pun yang merasa dirinya terlalu kecil atau tidak mampu untuk merasul. Sebab kemungkinan untuk merasul tidak ada batasnya. Bahkan kelemahan, sakit dan penderitaan pun bisa dijadikan alat kerasulan.

 

Sumber: Buku Tanya Jawab Pengetahuan (minimum) Hidup Menggereja, disusun oleh Johanes K. Handoko, Ketua Panitia Perayaan 30 Tahun Gereja Katolik Trinitas, Paroki Cengkareng, 2008