Sembuh Itu Benar-Benar Ada
Senja, 7 Oktober 2011, di dasar sebuah dam sedalam 5 meter, saya menelungkup di atas sebuah batu besar dalam kondisi basah kuyup. Kedua kaki saya tidak dapat digerakkan. Kekuatannya hilang hanya dalam hitungan detik sesaat setelah kedua kaki saya membentur lantai bendungan itu. Bahkan, saya hampir tidak merasakan sensasi apa pun pada kedua kaki ketika seorang teman melepaskan sepatu saya.
Ada pembengkakan di kedua pergelangan kaki, dan selain itu saya perkirakan kedua tulang tumit saya pecah setelah terjun bebas setinggi 5 meter tadi. Tetapi entah mengapa, saya tidak merasakan sakit sebagaimana seharusnya. Saya masih sempat mengisap sebatang rokok hingga habis sambil memikirkan apa yang harus saya lakukan. Saat itu yang saya pikirkan justru bagaimana caranya keluar dari dasar bendungan itu.
Proses evakuasi saya awali dengan merangkak menuju tangga bendungan sambil mengabaikan rasa perih di lutut. Kedua teman saya yang berada di sana sempat bingung harus berbuat apa, begitu pula kakak saya yang berada di atas, menjaga kamera yang berhasil mengabadikan adegan nekat itu. Istri saya yang berada di lereng menangkap firasat buruk. Ia merasa telah terjadi sesuatu pada pengambilan adegan tadi. Sementara di langit rembulan mulai muncul meneduhkan suasana. Itulah adegan nyata yang akan tampil dalam film The Lost Territory yang sedang saya garap bersama teman-teman komunitas. Berkat bantuan tenaga dari anak-anak asuh Suster-Suster PPYK yang tidak jauh dari lokasi, saya berhasil meninggalkan kawasan itu dan dilarikan ke rumah sakit.