Penulis:
A. Eddy Kristiyanto, OFM
Penerbit:
Kanisius, Yogyakarta, 1987
Tebal:
137 halaman
De Maria numquam satis. Maria tidak pernah cukup diperbincangkan. Ibadat dan devosi khusus diperuntukkan pada Maria, Bunda Gereja. Berbagai permasalahan dan pertanyaan tentang Maria, sebagaimana tertuang dalam pokok ajaran Konsili Vatikan II (Lumen Gentium), menjadi pembahasan utama dalam buku setebal 137 halaman ini.
Penulis, A.Eddy Kristiyanto, OFM, menulis dengan gaya bahasa filosofis dan deskriptif. Ada tiga hal yang melatarbelakangi keyakinan Gereja, bahwa Yesus adalah satu-satunya pengantara Allah dan manusia. Pertama, Misteri Inkarnasi. Di dalam Yesus, terjadi persatuan yang sempurna antara Allah dan manusia. Kedua, peranan Yesus sebagai Pengantara diwujudkan dalam karya hidupNya dan wafat di salib. Yesus memulihkan hubungan antara manusia dan Allah. Ketiga, manusia mengambil sikap beriman terhadap misteri kasih Allah.
Administrator
Wednesday, 15 July 2009 09:44
|
Artikel |
Dunia Pustaka
Penulis:
Scott dan Kimberly Hahn
Penerbit:
Dioma, Malang
Tebal:
299 halaman
Mengikuti seminar “Buat Apa Jadi Katolik” yang diadakan Penerbit Dioma pada bulan Februari yang lalu membuatku membaca buku rohani pertamaku: Rome Sweet Home (Roma Rumahku).
Everything happens for a reason. Kira-kira 2 minggu sebelum mendengar tentang seminar ini, temanku dan pasangannya yang juga temanku, sempat berbeda pendapat tentang perbedaan agama mereka (Katolik dan Kristen), yang akhirnya sampai pada topik apa yang harus dilakukan jika mereka menikah nantinya. Aku, dengan kekuranganku dalam iman Katolik, berusaha menjadi penengah di antara mereka. Pada akhirnya, aku hanya berhasil menjadi pendengar yang baik. Banyak sekali pertanyaan dan pernyataan dari temanku yang Kristen yang hanya kutelan mentah-mentah sambil berharap aku akan menemukan jawaban dan penjelasan dalam waktu dekat.
Dalam seminar “Buat Apa Jadi Katolik”, aku merasa menemukan banyak penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan teman Kristen-ku itu. Aku banyak menggarisbawahi ucapan-ucapan Romo Mardiatmadja dan Romo Heru Susanto yang kupikir sangat ingin kujelaskan kepada temanku tadi. Seiring dengan berakhirnya seminar ini, berakhir pula keinginanku untuk menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan temanku, karena aku kembali diingatkan bahwa misteri Katolik adalah misteri iman, yang hanya dapat dipercayai dan diimani oleh iman kita sendiri.