Setelah wabah Demam Berdarah Dengue, kini Indonesia disibukkan dengan berjangkitnya penyakit Flu Singapura. Jenis flu barukah ini? Apa gejala dan tanda-tanda dari penyakit ini?
Flu Singapura atau lebih dikenal dengan sebutan “Hand, Foot, and Mouth Disease” (HFMD) atau “Penyakit Ruam Tangan, Kaki, dan Mulut” sebenarnya bukan jenis penyakit yang baru muncul. HFMD sudah muncul jauh sebelum tahun 2009, dan telah pula berjangkit di Indonesia di tahun-tahun sebelum 2009.
HFMD adalah sindrom penyakit manusia yang disebabkan virus usus dari keluarga Picornaviridae. Jenis virus yang sering menyebabkan HFMD adalah Virus Coxsackie A dan Enterovirus 71 (EV71).
HFMD seringnya menjangkiti bayi dan anak-anak hingga usia 6 tahun. Penyakit ini cukup menular dan cara penularannya adalah lewat kontak dengan cairan lendir, ludah, maupun kotoran dari orang yang terjangkit penyakit ini. Biasanya penyakit ini sangat mudah menular di kelas-kelas anak-anak TK maupun kelompok bermain. HFMD mudah berjangkit di musim panas/kemarau dan musim gugur. Masa inkubasi dari penyakit ini adalah 3-7 hari.
Orang dewasa diketahui sangat jarang terjangkit HFMD, meski kemungkinan akan hal ini masih tetap ada. Hal ini dikarenakan kebanyak orang dewasa telah memiliki kekebalan tubuh yang cukup kuat untuk melawan jenis virus penyebab HFMD, tetapi mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah perlu untuk selalu berhati-hati. HFMD tidak sama dengan penyakit mulut dan kaki yang sering menjangkiti ternak seperti domba, sapi, maupun babi. Kedua penyakit ini tidak ada hubungannya sama sekali, walau virus yang menyebabkan kedua penyakit ini berasal dari keluarga yang sama.
Gejala-gejala umum pada HFMD adalah:
* Demam tinggi (38 derajat)
* Sakit kepala
* Muntah-muntah
* Cepat lelah
* Sakit tenggorokan
* Sariawan di sekitar mulut dan di dalam rongga mulut
* Ruam/bercak merah yang kemudian disusul dengan timbulnya bintil-bintil kecil berair di telapak tangan dan
telapak kaki.
* Pada bayi dan anak-anak kecil, ruam/bercak merah dapat pula tumbuh di sekitar bokong dan bekas popok.
* Hilangnya nafsu makan.
* Diare
Gejala awal berupa demam yang disertai sakit tenggorokan dan pusing-pusing. Antara 1-2 hari dari timbulnya demam dan sakit tenggorokan, sariawan mulai tumbuh di rongga mulut dan tenggorokan. Ruam/bercak merah mulai pula terlihat di telapak tangan dan telapak kaki, terkadang ruam/bercak merah timbul juga di bokong yang disebabkan karena diare. Gejala-gejala umum ini biasanya tidak semua muncul dalam kasus HFMD.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus yang diberikan kepada pasien HFMD. Gejala-gejala seperti demam, sakit tenggorokan, dan sariawan dapat diobati oleh dokter. HFMD adalah penyakit yang berjalan dalam rantainya sendiri. Biasanya para dokter tidak akan memberikan obat-obatan, kecuali infeksi yang terjadi dianggap serius. Infeksi yang terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa biasanya tidak parah dan akan sembuh sekitar 1 minggu. Obat penurun demam biasanya digunakan, begitu juga dengan mandi air hangat yang dapat membuat turunnya suhu tubuh.
Pencegahan
Mencuci tangan dengan teliti terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet atau mengganti popok. membersihkan seluruh bagian tangan dan kaki terutama bagian kuku yang sering menjadi sarang bagi kuman.
Hanya sedikit kasus HFMD yang memerlukan perawatan serius di rumah sakit. Biasanya hal ini terjadi karena adanya komplikasi otak (encephalitis, meningitis, akut flaccid paralysis, pulmonary edema/pulmonary hemorrhage).
Catatan Wabah HFMD di Dunia:
1997 Wabah HFMD di Sarawak, Malaysia yang menyebabkan 34 anak meninggal dunia.
1998 Wabah HFMD terjadi di Taiwan, menjangkiti banyak anak. Tercatat ada 405 komplikasi serius dan
78 anak meninggal dunia. Total kasus selama wabah berlangsung adalah 1,5 juta kasus.
2006 7 orang meninggal dunia di Kuching, Sarawak, Malaysia karena HFMD. Di tahun yang sama, setelah
wabah Chikungunya di bagian selatan dan barat India, tercatat juga munculnya kasus HFMD di
India.
2007 Wabah HFMD terjadi di Cina, di daerah Fuyang, Anhui, yang menyebabkan 25.000 infeksi dengan
42 kematian. Di tahun yang sama, wabah HFMD juga terjadi di Singapura (lebih dari 2.600 kasus),
Vietnam (2.300 kasus dengan 11 orang meninggal), Mongolia (1.600 kasus), dan Brunai Darussalam
(1.053 kasus).
2009 Di bulan April kembali terjadi wabah di Cina, di kota Heze, Provinsi Shandong, dengan 15 kematian.
Sampai sejauh ini, telah dilaporkan adanya 5.770 kasus HFMD di Heze. 341 kasus masih
berlangsung, sedangkan 4.549 kasus dinyatakan sembuh. Pemerintah Daerah setempat telah
meminta warga masyarakat untuk segera melaporkan timbulnya penyakit ini, memerintahkan adanya
penyemprobatan desinfektan di rumah sakit-rumah sakit dan bangunan-bangunan kesehatan
setempat. Departemen Kesehatan Cina melaporkan bahwa telah terjadi lebih dari 115.000 kasus
HFMD dengan 50 orang meninggal. Kebanyakan penyakit ini terjangkit di daerah pedesaan di 10
Provinsi termasuk Henan, Shandong, Jiangsu, Guangxi, dan Zhejiang.
(diterjemahkan secara bebas dari situs Wikipidia berbahasa Inggris)