You are here : Home Artikel

Seluk-Beluk Prodiakon

Judul: Kompendium tentang Prodiakon

Penulis: Emanuel Martasudjita, Pr

Penerbit: Kanisius

Tahun Terbit: 2010

Tebal buku: 126 halaman

Prodiakon Paroki berasal dari umat awam yang diangkat oleh Uskup untuk melayani ibadat atau liturgi di Parokinya dalam jangka waktu tertentu.  Sebagai umat awam, latar belakang mereka tentu berbeda-beda.  Tidak semua Prodiakon, secara formal atau informal, pernah belajar tentang pelayanan ibadat atau liturgi.  Padahal untuk dapat melayani Gereja dengan baik, mereka harus memahami dan menghayati seluk-beluk Prodiakon.  Oleh karena itu mereka perlu sarana, bimbingan, dan pembinaan untuk mengantarkan mereka kepada pemahaman dan penghayatan sebagai prodiakon.

Buku Kompendium Tentang Prodiakon buah pena Rm. Emanuel Martasudjita, Pr ini kiranya layak menjadi salah satu sarana bagi para Prodiakon untuk memahamio dan menghayati seluk-beluk Prodiakon.  Sebagai sebuah kompendium atau ringkasan, buku ini menyajikan semacam panduan bagi Prodiakon secara padat, ringkas, dan sederhana.

Menilik isinya, buku ini memuat pengertian dan sejarah Prodiakon, peran kaum awam dalam liturgi Gereja, syarat dan tugas Prodiakon Paroki, profil Prodiakon yang baik, spiritualitas hidup Prodiakon, paham dasar liturgi bagi Prodiakon, perlengkapan liturgi bagi Prodiakon Paroki, pelayanan penerimaan Komuni, pelayanan sabda, serta pelayanan ibadat sakramentali-devosi.

Buku ini tidak hanya layak dibaca oleh para Prodiakon baru, mereka yang senior pun seharusnya wajib memiliki dan membaca buku ini. (Willy Putranta)

 

Sumber: Majalah Utusan No. 08, tahun ke-60, Agustus 2010

Add a comment

Berkat Iman Adalah Berkat

Judul Buku: Al-Quran Sebagai Sabda Allah

Penulis: Y.B. Prasetyantha, MSF

Penerbit: Amara Book

Tahun terbit: 2010

Tebal: 106 halaman

Manusia hidup dalam konteks pluralitas iman.  Salah satu cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi pluralitas iman adalah tidak hanya melihatnya sebagai "masalah" namun juga "berkat".  Kita dapat mempelajari dan mengenal iman agama lain supaya kita tidak mudah memberikan "cap" atau menilaian yang salah.

Buku ini mengulas studi Kristiani mengenai doktrin Islam tentang pewahyuan dengan cara mengajak kita untuk memahami tradisi dan konsep pewahyuan dalam agama Islam.  Penulis buku ini pun memaparkan tentang asal mula Al-Quran, pengalaman pewahyuan Al-Quran, proses pewahyuan, isi pokok Al-Quran, dan peran sentral Al-Quran dalam kehidupan umat Islam.

Pengenalan akan iman dan tradisi agama lain, khususnya mengenai pewahyuan Al-Quran bagi umat Islam, akan membantu kita menghargai agama lain dengan sungguh-sungguh mengenalnya, sehingga pluralitas iman tidak lagi dipandang sebagai masalah, namun sebagai berkat.

Dengan membaca buku ini, kita terbantu untuk sungguh memahami ajaran Islam tentang konsep pewahyuan.  Apalagi kita hidup di tengah masyarakat Islam terbesar di dunia.  Buku ini juga dapat membantu kita untuk semakin mengimani Yesus Kristus sekaligus bersikap terbuka terhadap agama lain. (Fransita, FCh)

 

Sumber: Majalah Utusan No. 08, Tahun ke-60, Agustus 2010

Add a comment

Funbike Memperingati 32 Tahun Gereja Trinitas

{tpbox2 type={image} target={images/stories/artikel/2010/07/big-funbike-memperingati-32-tahun-gereja-trinitas.jpg}}{/tpbox2}Pada Minggu, 18 Juli 2010, berbarengan dengan acara yang diadakan oleh Pengembang Perumahan CitraGarden City 6, umat Gereja Katolik Paroki Trinitas, Cengkareng turut meramaikan dengan bersepeda bersama yang disebut "Funbike". Acara "Funbike" ini memang tidak sampai memecahkan rekor MURI, namun tetap ramai diikuti oleh banyak partisipan yang kebanyakan adalah umat Gereja Katolik Paroki Trinitas, Cengkareng. Para peserta Funbike pun berasal dari berbagai kalangan usia, ada yang tua, muda, bahkan anak-anak. Terlihat seorang anak kecil yang kelelahan, sehingga ia menumpangi motor sementara setelah cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan, ia kembali mengayuh sepedanya dengan bersemangat. Acara Funbike ini diadakan untuk memperingati ulang tahun ke-32 tahun Gereja Katolik Paroki Trinitas, Cengkareng.

Add a comment
Readmore

8 Cara Menjaga Iman Anak-Anak

"Saya bingung! 12 tahun saya menyekolahkan anak saya di sekolah Katolik, tapi mengapa dia tidak mau pergi ke gereja?" keluh seorang ibu. Saking banyaknya, kalau saja setiap keluhan orangtua macam itu diganti dengan uang recehan, wah, pasti akan banyak sekali uang yang terkumpul.  Sementara beberapa orangtua tidak terlalu memperhatikan atau bahkan tidak peduli, banyak orangtua yang lain dan juga para nenek atau kakek khawatir bahwa anak/cucu mereka, terutama yang umurnya berkisar 16-22 tahun meninggalkan iman Katolik.

 

Add a comment
Readmore

Kontroversi Ketidaksesatan Paus

Judul Buku:  Paus dan Kekuasaan

Penulis: Robert McClory

Penerbit: Obor

Tebal Buku: 298 halaman

Dogma Infalibilitas Paus (Ketidaksesatan Paus) secara resmi diumumkan pada 18 Juli 1870 oleh Paus Pius IX.  Sontak pengumuman dan pemberlakuan dogma ini memunculkan aneka perdebatan sengit, dan umumnya berujung pada penolakan.

Meskipun dogma ini secara mutlak disetujui oleh Curia Romana dengan perimbangan 533 setuju dan 2 tidak setuju, namun tak pelak memunculkan pertanyaan besar dalam diri Gereja, "Mengapa dogma ini harus diberlakukan?"  Bukankah hal ini justru secara politis bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan bangsa-bangsa?"

Mereka yang menolak kehadiran dogma ini umumnya menganggap kehadiran dogma tersebut tak ubahnya sebagai fosil kuno, tanda bahwa Gereja mulai kehilangan otoritas, bahkan ada yang mengatakan infalibilitas sebagai senjata tumpul.

Lepas dari semuanya, pertanyaan mendasar adalah apa yang menjadi dasar serta tujuan Curia Romana, melalui Paus Pius IX, memberlakukan dogma infalibilitas Paus?

Buku karya Robert McClory, jurnalis senior Kepausan, mencoba mengupas tuntas berbagai aspek seputar kehadiran dogma infalibilitas.  Secara lugas dan berusaha obyektif, Robert menampilkan kilasan sejarah yang melatarbelakangi penyusunan serta kehadiran dogma ketidaksesatan Paus.  Berbagai pandangan para ahli teologi pun dihadirkan dalam tulisannya, bahkan Robert mencoba memaparkan aneka pandangan pengembangan pemahaman dogma.

Semua ini dicoba tampilkan guna membantu Gereja memahami makna dogma ketidaksesatan Paus secara berimbang dan obyektif.  Harapannya agar aneka kontroversi yang menyertai kehadiran dogma ini dapat terpecahkan secara bijak.

Buku ini amat perlu, bahkan wajib dibaca setiap umat Gereja guna memahami serta menghayati imannya secara baik. (Thom H.W.)

Sumber: Majalah Utusan No. 07, Tahun ke-60, Juli 2010

Add a comment
Page 65 of 90