You are here : Home OMK Renungan & Inspirasi Sukses Gak Harus Nunggu Tua

Sukses Gak Harus Nunggu Tua

Kalau menengok ke belakang, terutama masa-masa 10-20 tahun lalu, mungkin kita yang masih muda-muda ini cenderung berpikir bahwa untuk menjadi sukses/mapan biasanya harus menunggu usia matang/dewasa (baca: tua). Beberapa dari kita mungkin berpikir bahwa usia itu bisa di atas 30 tahunan untuk yang sukses dari bekerja di perusahaan besar.   Untuk yang bisa sukses dari usaha sendiri, cenderung menunggu usia yang hampir menyentuh angka pensiun, yakni 60 tahunan. Memang, kesuksesan itu tidak mudah untuk dicapai, sehingga cenderung membutuhkan waktu lama untuk mencapainya.

Namun dengan menyebut kata “lama” - apakah berarti harus menunggu tua untuk mencapai kesuksesan? “Lama” adalah relatif, menunggu pacar yang telat datang 10 menit, kita sudah menyebut itu “lama”. Ketika kita terlambat bangun dan terlambat masuk kelas 5 menit, guru piket sudah marah-marah dan bilang kita “lambat (lama)”. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kesuksesan bisa diraih oleh siapa saja tanpa harus menunggu waktu puluhan tahun. Dalam hal “kesuksesan berkarir”, saya meyakini bahwa dengan kerja keras yang ekstra kita bisa lebih cepat meraih kesuksesan dalam berkarir, karena kerja keras-lah yang lebih dapat menggantikan waktu yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan karir.

WORK HARD (10) + TIME (90) = SUCCESS (100)
WORK HARD (90) + TIME (10) = SUCCESS (100)
WORK HARD (10) + TIME (10) + CREATIVITY (80) = SUCCESS (100)



Melihat rumus di samping ini, mungkin kebanyakan dari kita akan manggut-manggut setuju. Ternyata ada juga cara supaya kita tidak harus bekerja terlalu keras dan juga tidak perlu menggunakan waktu yang terlalu lama untuk mencapai kesuksesan karir.

Saya sudah seringkali menemukan para talent muda dari browsing internet. Baik itu Graphic Designer, Web Designer, ataupun Photographer. Dan beberapa dari talent muda tersebut ternyata masih berusia 16 – 20an tahun. Namun, apakah mereka sudah menggunakan talent mereka untuk diterapkan pada bentuk bisnis? Beberapa mungkin sudah dan beberapa masih belajar. Tapi bisa dipastikan bahwa ketekunan mereka dalam hobi mereka masing-masing, dan juga bagaimana mereka berinovasi dan menggunakan kreatifitasnya untuk berkarir, itu akan menjadi nilai tambah yang membawa mereka pada kesuksesan yang tidak perlu menunggu tua dan juga tidak perlu bekerja sekeras tukang bangunan.

Teringat saya pada sebuah slogan iklan sebuah produk rokok, “Yang Lebih Muda Yang Gak Dipercaya”. Mungkin slogan tersebut sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang ini. Portofolio bisa menutup mulut dan membuka mata para tua-tua yang tidak percaya pada yang muda-muda.  Namun kembali lagi pada pribadi kita yang masih muda ini, apakah kita cukup kreatif menggunakan apa yang kita miliki untuk mencapai kesuksesan karir?

Setiap orang punya cara masing-masing untuk mencapai kesuksesan karir. Saya pribadi memilih untuk bekerja freelance (lepas waktu – red) untuk mencapai kesuksesan karir. Mengapa? Karena saya ingin membebaskan kreatifitas saya, dan saya meyakini bahwa impian saya untuk mencapai kesuksesan karir tidak akan bisa tercapai kalau tidak dengan menjadi freelancer. Dengan bekerja sebagai freelancer, saya bebas menentukan jalan saya mencapai kesuksesan karir.

 

(Contributor : Yofie Setiawan, Web Designer, Umat Wilayah 4 Paroki Trinitas Cengkareng)

Artikel ini juga bisa anda baca di Ruang Freelance, Yop Design.