You are here : Home Iman Apa yang dimaksud dengan "Bahasa Roh" ?

Apa yang dimaksud dengan "Bahasa Roh" ?

Sentuhan Allah pada orang-orang yang belum mengenal dan beriman kepada-Nya sering merupakan pengalaman yang sangat mendalam. Sentuhan itu sedemikian mengena bagi diri seseorang sehingga mendorongnya untuk mengungkapkan sentuhan dengan kata-kata yang tak dimengerti oleh orang kebanyakan, bahkan orang itu sendiri pun tidak mengerti. Maka bahasa ini sering dikatakan sebagai bahasa yang hanya untuk Tuhan Allah saja dan bukan sebagai sarana ungkapan bagi sesama. (Bdk 1 Kor 14:1-5).

Bahasa Roh bukanlah tanda bagi seseorang bahwa dirinya itu unggul dalam iman dan penghayatannya. Melainkan hanyalah tanda awal dari imannya kepada Allah. Maka dikatakan untuk membangun dirinya sendiri. Ia berbicara dengan Tuhan dan bukan dengan sesamanya. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru memang masalah ini tidak banyak disinggung. Hanya disebutkan secara khusus pada Surat Paulus kepada jemaat di Korintus dan satu,  dua kali dalam Kisah Para Rasul. Bagi orang yang imannya secara normal, tidak sangat diperlukan bahasa Roh semacam itu. Tetapi bagi yang memperolehnya tentu baik bagi dirinya. Bahasa Roh merupakan anugerah khusus dari Allah bagi orang yang memerlukannya. Situasi yang tertentu bisa membuat orang masuk dalam keadaan semacam itu, dan dalam hal demikian tak selalu dapat dikatakan sebagai Bahasa Roh. Orang yang tidak sadar diri selalu dapat mengalami seperti itu, tetapi sama sekali bukan selalu oleh Roh Kudus. Dalam hal ini kita harus berhati-hati, supaya tidak masuk “dalam perangkap.”
 
 
Sumber: Buku Tanya Jawab Pengetahuan (minimum) Hidup Menggereja, disusun oleh Johanes K. Handoko, Ketua Panitia Perayaan 30 Tahun Gereja Katolik Trinitas, Paroki Cengkareng, 2008