Menghidupkan Tahun Iman
A little faith will bring your soul to heaven, but a lot of faith will bring heaven to your soul.
Di dalam “kitab suci” sepak bola, permainan sepak bola berlangsung 2 x 45 menit. Ini bohong belaka! Permainan sepak bola berlangsung lebih dari 90 menit. Setelah 90 menit, waktu itu dinamakan injury atau added time, karena ada waktu saat pemain cedera, dirawat dan ditandu ke luar lapangan, termasuk pergantian pemain. Waktu adalah penentu yang penting dalam roda hidup ini. Bayangkan, dalam rentang 126 detik, para pemain City merebut piala Liga Inggris yang ketiga setelah menunggu selama 44 tahun.
Dzeko, menyundul bola dan membuat gol ketika papan waktu menunjuk angka 91:14 dan kedudukan imbang 2-2. Pada detik itu piala masih dalam pelukan MU yang menang 1-0 atas Sunderland, melalui gol Wayne Rooney. Menjelang detik terakhir, waktu menunjukkan 93:20, tendangan Sergio Aguero, menjebol gawang QPR, sehingga skor berubah menjadi 3-2 untuk kemenangan City, dan piala BPL pun direbut City dari pelukan MU. Hanya 126’ - seratus dua puluh enam detik- MU memeluk piala itu. Tangis menjadi tawa untuk City. “Ini akhir yang gila dalam musim yang gila,” teriak pelatih City, Roberto Mancini.
Drama sepak bola ini menyorotkan suatu pandangan religius tentang datangnya akhir zaman yang tak terduga, mengerikan, tetapi juga penuh rahmat. Oleh karena itu orang beriman harus selalu berjaga-jaga dan mengejar tujuan imannya sampai akhir zaman. Jangan menyerah! Dunia saat ini menjadi kejam dan apatis terhadap manusia. Hanya manusia satu-satunya spesies yang menumpuk sampah, merusak bumi dan menghancurkan masa depan anak cucunya dengan berbagai perbuatan keji terhadap alam dan sesama. Iman seringkali tidak lagi menjadi pedoman hidup manusia di abad yang penuh kerakusan dan tipu muslihat ini. Memelihara iman menjadi syarat mutlak bagi pertumbuhan rohani umat Kristiani.
Rasul Paulus bersabda “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7). Untuk menang, orang harus memelihara iman. Maka Paus Benediktus XVI mencanangkan Tahun Iman. Pada 11 Oktober 2012, Beliau membuka Tahun Iman secara meriah di Vatikan. Gereja Katolik di seluruh dunia juga membuka Tahun Iman ini dengan Perayaan Ekaristi.